Sebelum kita membahas tentang manfaat bekam tentu kita harus tahu apa itu bekam dan sejarahnya. Berikut kami uraikan sedikit, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita dalam kehidupan dan bisa juga dijadikan sumber makalah kuliah, atau pedoman bagi para terapis bekam.
DEFINISI BEKAM
Hijamah atau Bekam
adalah pengeluaran darah dari kulit dengan jalan penghisapan kemudian
penyayatan ringan pada kulit bagian luar kemudian penghisapan sekali lagi
sehingga keluar darah.
SEJARAH HIJAMAH
Hijamah (bekam) sudah dikenal sejak jaman Nabi Musa
AS. Pada saat negeri barat “Yahudi” & “Nasrani” masih tidur panjang dalam
dunia kedokteran & Islam dalam masa kejayaan.
MANFAAT BEKAM
1. Memperbaiki peredaran darah
2. Memperbaiki fungsi sirkulasi tubuh
3. Regulasi sistem saraf otonom
4. Merangsang saraf sensorik dikulit.Stimulasi saraf
spinal dan otonom yang berada di permukaan kulit akan memperbaiki kerja organ –
organ yang disarafinya.
5. Pada Otot : mengaktifkan pembuluh darah dalam
otot, menghilangkan kongesti darah dari otot, memperlancar aliran limfe.
6. Pada Sendi : aliran darah dalam persendian,
rongga sendi & sekresi cairan sendi.
7. Pencernaan : Peristaltik & sekresi cairan
organ pencernaan.
FUNGSI DARAH
Alat pengangkut (O2,CO2), mengambil zat makanan dari
usus halus, mengeluarkan zat tak berguna, pertahanan tubuh terhadap jasad renik
& toksin lewat lekosit, penghantar & menyebarkan panas ke seluruh
tubuh.
DARAH BEKAM
1. Metabolisme obat – obat kimia sintetis
2. Toxin & oxydant dari luar melalui
makanan/minuman (Formalin, essence, zat pewarna, zat pemanis, penyedap rasa,
pengenyal, logam berat, pestisida, insektisida,dsb)
3. Polusi udara
4. Penularan
5. Radiasi.
PRINSIP KERJA HIJAMAH
1. Terjadi dilatasi pembuluh darah, khususnya pada
kapiler, arteriole & venole, yang kemudian menjalar ke seluruh pembuluh
darah sehingga terjadi mikrosirkulasi, peredaran darah menjadi lancar &
badan pun terasa ringan.
2. Dilatasi & mikrosirkulasi pembuluh darah ini
membuat kerja jantung menjadi lebih ringan (meningkatkan kerja jantung).
3. Terjadinya inflamasi (peradangan) pada jaringan
kulit yang sehat, kemudian berlanjut dengan terjadinya proses pelepasan
mediator radang (serotonin, bradikinin, histamin & zat – zat lain)
4. Inflamasi ringan menimbulkan relaksasi pada otot
– otot yang kaku.
TITIK BEKAM DASAR SUNNAH NABI SAW
1. Puncak kepala (Ummul Mughits), Ala Ra’si (di atas
kepala)
“Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam dikepala dalam
keadaan ihram karena sakit kepala” (HR.Bukhari)
Berdasarkan riwayat Ibnu Abbas, ia berkata bahwa
Rasulullah Saw pernah berbekam di kepala saat beliau sedang berihram. (HR.Ibnu
Khuzaimah, 4/87)
Berdasarkan riwayat dari Abdillah bin Buhaimah, ia
berkata, “Rasululllah SAW pernah berbekam di atas kepala (ummul mughits),
disuatu tempat di Lahyil Jamal sewaktu menuju Makkah ketika berihram. Al
Anshory berkata, telah berkata kepada kami Hisyam bin Hasan, dari Ibnu Abbas
bahwa Rasulullah SAW pernah berbekam di atas kepala.” (HR.Bukhari, no.5265)
Manfaatnya :
Mengobati aneka keluhan sakit kepala dengan sindrom
panas-lembab seperti Vertigo,sinusitis, mimisan, tekanan darah tinggi, stroke,
epilepsi, sakit ubun2, telinga berdenging, mudah emosi, kena jin, glukoma,
pencerdasan/menambah daya ingat memori otak dll.
Keistimewaannya :
Ilmu akupuntur menyebut titik ini dengan “titik
seratus kecerdasan”(the hundred meeting) dimana titik ini mengatur sensor
pergerakan tubuh (kontrol saraf sensorik dan motorik)
2. Titik Al Kahil (Punuk)
“Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di Akhda’in
dan Kahil”. (HR.Ahmad, Thirmidzi dan Ibnu Majah).
Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata,
“Nabi SAW pernah berbekam di tiga tempat/titik: dua di Khda’in dan satu titik
di al Kahil.” (HR.Abu Dawud,3362)
Manfaatnya:
Bekam pada titik ini dapat mengobati aneka penyakit
seperti radang selaput otak (meningitis), Asma bronkialis, kejang, dan sakit
kepala, flu, batuk, pilek, leher kaku/tegang, kelumpuhan tungkai, peradangan
sendi lutut, epilepsi, nyeri otot pundak/punggung, gangguan mata, hipertensi,
gangguan jantung, menghilangkan racun, dll yang sesuai dengan penelitian
ilmiah.
Keistimewaannya:
Titik ini merupakan titik utama dalam pengobatan.
Titik ini juga mengobati lebih dari 70 macam penyakit menurut riwayat Imam Ath
Thabarani. Bahkan Ibnu Nafis, sang tabib penemu pusat peredaran aliran darah
tentang kahil telah merekomendasikannya dalam pengobatan. Mulai berbekam pada
titik ini kemudian lanjutkan ke titik yang lain yang sesuai dengan diagnosa
ahli atau cukup sebagai awalan.
3. Al Akhda’ain (bagian samping kedua leher)
Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata,
“Nabi SAW pernah berbekam di tiga titik: dua di akhda’ain dan satu di kahil”
(HR.Abu Dawud 3362).
Ada riwayat lain dari Ibnu Abbas, ia berkata. “Bahwa
Nabi SAW pernah berbekam di Akhda’ain dan dua pundaknya”.(HR. Ahmad 5/19/1978).
Manfaatnya:
Bekam pada titik ini dapat mengobati pusing berupa
tegang di kepala, kaku leher dan punggung, tuli mendadak akibat stagnasi, muka
bengkak karena keracunan, rahang kaku, nyeri pada gigi, radang tulang, telinga
berdenging, gondongen dll.
Keistimewaannya:
Titik ini biasanya dibekam untuk mengatasi penyakit
karena sindrom stagnasi kelebihan darah dan rusaknya jaringan darah.
4. Pada Al Katifain (diantara dua bahu)
“Rasulullah SAW telah berbekam di Akhda’in dan
diantara dua bahunya”. (HR.Ahmad 5/19/1978)
Manfaatnya:
Dapat mengobati aneka keluhan nyeri dan rasa berat
pada bahu atau pundak, leher kaku, menormalkan kadar kolesterol, menormalkan
hipertensi dan gangguan jantung, mastitis/radang kelenjar susu, masuk angin,
kecapaian, meringankan stroke, dll.
Keistimewaannya:
Pengobatan pada daerah ini berpengaruh pada kedua
tangan yaitu menghilangkan kram/kesemutan.
5. Titik ‘Alal Warik (Di Pinggang)
“Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya karena
sakit yang ditanggung..” (HR.Abu Daud)
Manfaatnya:
Dapat mengobati sering kencing, sakit piggang,
Diabetes, nyeri Haid, Haid tidak lancar, impotensi, penurunan syahwat/hipersex,
anyang-anyangan, gangguan prostat, beser mani dan keputihan.
Keistimewaannya:
Dapat membantu keluhan impotensi setelah melakukan
senam kiropraksi (tulang belakang)
6. Titik Ala Dzahril Qodam fi wirki (betis)
Berdasarkan riwayat dari Jabir, ia berkata bahwa
Rasulullah SAW pernah berbekam pada betis kaki karena terkilir”. (HR. Abu Dawud
3365)
“Sesungguhnya Rasululllah SAW berbekam di “Malal”
(antara mekah dan madinah) pada punggung kaki baginda”. (HR.Ahmad, Abu Daud dan
Thirmidzi).
Manfaatnya:
Bekam pada titik ini dapat mengobati: Nyeri
pinggang, urat terkilir, beri2, nyeri kejang pada betis, nyeri tungkai bawah
dan wasir.
Keistimewaannya:
Bekam pada titik ini akan mempengaruhi dubur/daerah
rektum dan mengenai jalur meridian kandung kemih, juga akan menghilangkan darah
yang rusak/stagnasi.
7. Titik Alal Dzahril Qodam (punggung atas telapak
kaki).
Berdasarkan riwayat dari Jabir, ia berkata bahwa
Rasulullah SAW pernah berbekam pada kaki karena terkilir.(HR. Ibnu Majah
3476-shohih Ibnu Majah 2/3026)
Manfaatnya:
Dapat mengobati kakuk jari kaki, salah urat, radang
kelopak mata, nyeri kepala, gatal2 karena eksim, kelemahan otot wajah, sakit
sekitar iga, serta membantu pembersihan liver dan ginjal.
Keistimewaannya:
Mengenai dua jalur meridian limpa dan lambung.
CARA MEMILIH TITIK BEKAM
1. Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan.
2. Titik di sekitar lokasi keluhan.
3. Titik yang berlawanan dengan lokasi keluhan.
4. Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.
5. Titik berdasarkan jalur Meridian yang terserang.
6. Titik berdasarkan Organ yang terserang
7. Titik yang sesuai dengan “prophet Point”
8. Titik berdasarkan rumus.
9. Titik berdasarkan Pengalaman.
PERBEDAAN DARAH
Donor Darah Darah yang di bekam
Mengeluarkan HDL dan LDL Mengeluarkan LDL saja
Mengeluarkan sel darah putih Tidak mengeluarkan sel
darah putih
Mengeluarkan semua mineral dan zat dalam tubuh
Mengeluarkan zat besi yang berlebihan
Semua yang keluar sama seperti darah yang keluar
waktu luka. Mengeluarkan racun dan toksid dari tubuh dengan kepekatan tinggi.
KONTRAINDIKASI BEKAM
1. Orang yang sangat tua
2. Anemia
3. Wanita yang sedang haid
4. Orang yang mengkonsumsi obat pengencer darah
5. Penyakit kulit kronis
6. Hipertensi lebih dari 250
7. Kelainan darah (Hemofilia, Kanker darah )
8. Kelainan pembuluh darah
9. Trombosit rendah
10. Waspada terhadap pasien Hepatitis dan AIDS
STERILISASI ALAT PRAKTIS
1. Semua alat yang berhubungan dengan darah harus di
usahakan dalam keadaan steril.
2. Untuk alat seperti cup, bisa disterilkan dengna
direndam dalam larutan chlorin 0,5% dengan perbandingan 1:9 (1 ml clorin : 9 ml
air)
3. Merebus cup dengan air mendidih selama 30 menit,
karet dilepas terlebih dahulu.
STERILISASI RUANGAN HIJAMAH
Lantai ruangan hijamah harus dibersihkan dengan alat
pel yang dicelupkan ke dalam cairan desinfektan, berupa Lysol maupun Karbol
atau disemprot dengan cairan formalin. Disamping itu ruangan juga dipasang
lampu ultraviolet, dinyalakan dalam jangka waktu sekitar 1 jam.
BEBERAPA KAIDAH PENTING DALAM HIJAMAH
1. Kesembuhan hanya dari Allah SWT
2. Banyaknya darah bekam tidak berkaitan dengan
efektifitas bekam.
3. Semakin sedikit bekam basah semakin baik, kecuali
untuk bekam kering.
4. Jumlah titik pada pasien yang baru pertama kali
dibekam jumlahnya dibatasi dan tidak harus selalu dimulai dengan titik standar.
5. Anggapan bahwa semakin banyak titik bekam semakin
baik (Ini adalah Kurang tepat).
6. Semakin banyak darah bekam semakin bagus.
7. Menjaga sterilisasi alat dengan baik.
8. Pasien anemia, tensi lebih dari 250, Wanita haid,
trombosit rendah dsb.tidak boleh dibekam.
9. Tidak melakukan pembekaman pada titik yang tidak
rasional.
PELAKSANAAN BEKAM
1. Niatkan apa yang dilakukan untuk mendapatkan
Ridho dan pahala dari Allah semata.
2. Perkenalan : hijamah dan pasien.
3. Anamnesis penyakit keluhan : Keluhan utama, apa
saja yang saat ini dirasakan, riwayat penyakit dahulu.
4. Pemeriksaan pasien : Tekanan darah, cek gula,
kolesterol, asam urat, fisik, iridologi, palmistry patologi, dll.
5. Diagnosa penyakit pasien : hibur pasien.
6. Persiapan bekam : penentuan titik bekam.
7. Persiapan pembekam, alat dan pasien.
8. Membaca doa terlebih dahulu, meminta kesembuhan
kepada Allah SWT.
9. Menjaga rileksasi pasien.
10. Sterilisasi titik – titik bekam dengan urut pada
pasien.
SEBAB – SEBAB HERBAL KURANG MAKSIMAL
1. Mind Set (Keyakinan)
2. Stress (Tekanan)
3. Sembelit
4. Mucusa (Lendir)
5. Minum air tidak cukup
6. Keadaan kimia tubuh terlalu acid/asam.
DALIL – DALIL KEUTAMAAN HIJAMAH SEBAGAI TERAPI
1. Dalam Sunannya Ibnu Majah : Menuturkan sebuah
hadits riwayat Jubaroh Ibnul Mughollis, dari Katsir bin Salim, dari Anas bin
Malik berkata bahwasanya Nabi SAW. Bersabda :
“Pada malam aku di isro’kan, aku tidak melewati sekumpulan
malaikat melainkan mereka berpesan, ‘Wahai Muhammad (utusan Allah yang Maha
Penyembuh), perintahkan umatmu melakukan hijamah (bekam).”
(Zaadul ma’ad hal.10 Ibnul Qayyim), (HR.Ibnu Majah
dan Tirmidzi dalam shahihul Jami’ : 5671,5672)
2. Dari Humaid Ath Thawil, dari Anas bin Malik,
beliau menuturkan bahwa Rasulullah Saw. Pernah dibekam oleh Abu Thayyibah.
Rasulullah SAW. Kemudian memerintahkan untuk memberi upah dua sha’ bahan
makanan untuk Abu Thayyibah dan meringankan beban upeti baginya, kemudian beliau
SAW. Bersabda kepada para sahabat, “Sebaik –baik metode pengobatan bagi kalian
adalah hijamah (bekam).” (HR.Ahmad dan Nasa’i- Shahih dengan syarat Shahihain,
Albani menshahihkan dalam Silsilah Ash Shahihah 1053).
3. Dari riwayat Ibnu Abbas, dari Nabi SAW. Beliau
bersabda, “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal : Minum Madu, sayatan Mihjam
(pisau khusus) atau sundutan apai (kay), namun aku melarang umatku melakukan
sundutan api”. (Shahih Al Bukhari 5680).
BEBERAPA ISTILAH PERLAKUAN HIJAMAH
1. Hijamah Jaafah : yaitu bekam kering serta bekam
luncur yang dilakukan tanpa sayatan, umumnya bertujuan untuk relaksasi dan
masuk angin.
2. Hijamah Damawiyah : yaitu bekam berdarah atau
lebih populer dengan bekam basah, dilakukan dengan sayatan/tusukan yang
mengeluarkan darah lembab-panas bergejolak.
0 comments:
Post a Comment